Menyaksikan Proses Pembuatan Bandeng Cabut Duri di
Brebes - Buat yang tinggal di Jakarta, dan
mudiknya biasanya ke pulau Jawa pasti akan melewati jalur Pantura. Kota Brebes
termasuk yang akan dilewati sebagai perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa
Tengah. Se-Nusantara sepertinya sudah sangat mengenal Brebes, Kota penghasil
telur asin dan juga memiliki makanan khas Brebes yaitu sate Blengong.
Pada
kesempatan ini saya mau sharing cerita soal perjalanan Famtrip Jateng, kemarin
di Kota Brebes. Selain Menyaksikan Pembuatan Garam Rebus, kami juga diberikan
kesempatan untuk melihat bagaimana pembuatan bandeng cabut duri di desa
Kaliwlingi yang masih satu lokasi dengan pembuatan garam rebus.
Dibutuhkan
Ketelatenan dan Ketekunan untuk Mencabut Duri Bandeng
Biasanya
pengolahan bandeng yang sudah jadi, kalau nggak digoreng, ya dibakar atau
dipepes dan malesnya kalau nemu bandeng yang banyak durinya. Jadi bikin males
makan, ya kan? Kalau ingin yang praktis dan enak, tanpa memisahkan duri ketika
makan bandeng tanpa duri bisa menjadi pililhan, lho gaes!
Bandeng cabut
duri Kendal, juga banyak dijajakan karena saya berasal dari Kendal. Tapi saya
belum pernah menyaksikan langsung bagaimana pembuatannya, di desa Kaliwlingi
inilah pertama kali saya melihat proses cabut duri dalam tubuh bandeng.
Salah satu
sahabat kami dari Wonosobo memraktekan langsung, bagaimana cara mengambilnya
menggunakan catutan. Tekhniknya dengan menggunakan tangan, dan indera perasa.
Karena kita harus meraba, merasakan duri-duri yang bersarang di tubuh
bandengnya, lantas pelan-pelan dicabut jangan sampai putus.
Menurut saya
butuh ketelatenan dan kehati-hatian, soalnya duri kan tajem kalau mengenai
kulit bisa terluka dan berdarah #ea ... makanya saya enggan mencoba hahaha ...
Diakui teman saya, mencabut duri bandeng memang wajib sabar. Kalau tidak ya
gagal deh jadi pengusaha bandeng cabut duri.
Penampakan
akan terlihat berbeda setelah bandeng dicabut durinya, dia akan terlihat lebih
lembek. Nah, tugas karyawan sebagai pencabut durinya ini merapikan dengan
sangat hati-hati, agar penampakan bandeng terlihat lebih cantik. Biasanya kalau
ada orderan, barulah bandengnya akan dicabut duri-durinya.
Hikmah yang
saya petik dari perjalanan ini, adalah bahwa setiap pekerjaan mempunyai tantangan dan resiko tersendiri. Seperti
profesi saya, katakanlah seorang blogger harus bisa menyajikan tulisan yang
menarik Foto dan video yang enak untuk dinikmati demikian juga dengan profesi
seorang pencabut duri bandeng. Kalau tidak sabar ya mana berhasil. Jadi mari
bersemangat untuk menikmati profesi kita, jangan lupa bersyukur pula kepada-Nya
bahwa kita sudah dituntun sejauh ini untuk bisa settle (netep) sesuai dengan
passion yang kita miliki. Terima kasih.
Harus telaten banget tuh dan harus punya mata yang normal.. Mata mata minus kayak aku pasti gak bisa nyabut duri bandeng. Dulu aku pernah liat proses pembuatan bandeng kukus di daerah bogor. Gak seribet ini sihh
BalasHapusRibet juga ya.. harus hati - hati dan sabar nih..
BalasHapus