Pagelaran
Kesenian Ronggeng di Desa Semedo - Ada yang sudah pernah melihat
orang menari? Kurang lebihnya gambaran Ronggeng adalah seperti itu. Ronggeng
merupakan jenis tarian, dari tanah Jawa dan Pasundan. Melihat pagelaran
Ronggeng, membuat saya ingat yang sedang viral. Yakni KKN di Desa Penari,
lantas kami berasa sedang KKN. Sahabat saya Ila bahkan bilang, "Kita KKN
dua hari nih!" hahaha ... iya
juga ya.
Ronggeng
termasuk istilah yang sudah tidak asing lagi, apalagi Ronggeng juga pernah jadi
judul novel karya Ahmad Tohari, 'Ronggeng Dukuh Paruk' dan juga menjadi judul
film. Ronggeng kini bukan lagi sekadar hiburan untuk masyarakat setempat,
tetapi juga sebagai pengantar upacara adat lho! Di daerah Sunda sendiri tari
Ronggeng, justru menjadi tari yang digelar ketika sedang bercocok tanam.
Ada yang bilang
tari Ronggeng itu diperagakan dengan sexy, padahal tidak selalu. Di Pagelaran
Ronggeng desa Semedo, tidak begitu. Penarinya justru cenderung malu-malu. Tetapi
ada juga yang bagian seru, dimana penari akan menarik penonton pria dengan
selendang tarinya. Pak Lurah yang ditarik oleh penari Ronggeng, ternyata tidak
mau dan masih malu-malu hahaha ... akhirnya yang ditarik masyarakat sekitar.
Ada bapak sepuh yang juga ditarik untuk berjoget bareng Ronggeng, kami semua
terhibur dan tertawa. Bahkan ada bapak Hansip yang juga ditarik, Pak Hansipnya
juga menyawer kedua Ronggengnya. Seru!
Selain malam
kesenian Ronggeng, dari pihak tamu undangan Dinas setempat juga hadir
menyemarakkan suasana. POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Desa Semedo ini sangat
diapresiasi oleh beliau-beliau yang hadir. Meski acara berlangsung malam dan di
bukit Pelangi. Ternyata warga juga tumpah ruah, dari anak-anak sampai orang tua
bersama menikmati acara yang berlangsung dengan kdhidmatnya.
Saya merasa
bersyukur masih bisa menyaksikan kegiatan tradisi budaya semacam ini, meski di
desa yang lumayan jaraknya dari kota. Desa Semedo masih melestarikan budaya
yang ada, bahkan ditambah lagi dengan adanya Museum Situs Semedo pasti akan
banyak masyarakat lain kota yang hadir. Semoga Desa Semedo semakin dikenal
luas, dan pengunjung yang hadir ini membawa dampak yang baik. Misalnya seperti
masyarakat sekitar yang memiliki usaha turut dilarisin jualannya, parkirannya
setidaknya mendapatkan pemasukan untuk desanya. Karena jalannya masih berbatu
dan belum rata, semoga next time kalau saya main ke sini sudah menjadi jalan
beraspal hehehe ... aamiin. Kan jadi
semakin mudah aksesnya ya kan?
Baca juga :
Drpd kisah KKN, ak malah inget lagu dandut yg pas kecil, ada lirik lagu yg nyebut tari Ronggeng.
BalasHapus