Langsung ke konten utama

Featured post

Sekoteng Pak Woh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan

Sekoteng PakWoh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan - Yang ada dipikiran kita kalo menyebut kata 'Sekoteng' pasti minuman atau wedang khas Jawa yang terbuat dari air jahe dan dihidangkan hangat-hangat atau pas panas. Iya tidak? Ada campuran yang disandingkan di dalamnya seperti kacang tanah, pacar cina, roti tawar semacam wedang ronde gitu-gitu lah, benar? Asyiknya dinikmati pas sore atau malam hari, waktu cuaca mulai menunjukkan dingin, dan dijual berkeliling. Penampakan sekoteng Pak Woh Di Pekalongan justru berbeda, sekoteng disajikan saat cuaca sudah mulai panas, pukul 09.00 naik lah dan isiannya bukan yang ada dalam bayangan saya atau anda hehehe ... Sekoteng khas Pekalongan, mempunyai isian yang berbeda, yakni perpaduan antara es sirup, roti tawar, regal atau roti marie dan miswa yang mirip mie biting itu, tapi erbuat dari tepung terigu. Awalnya dia tampak mengeras, lama kelamaan akan lembek (nyemek-nyemek) karena terkena es. Asal-Usul Sekot

Explore Desa Semedo dan Berkenalan dengan Rumah Vernakular


Explore Desa Semedo dan Berkenalan dengan Rumah Vernakular - Kalau tidak ikut serta diacara Festival Tanah Tua Semedo, mungkin saya tidak tahu yang namanya istilah Rumah Vernakular hehehe ... Salah satu rundown acara yang akan kami ikuti hari pertama adalah, explore Desa Semedo dengan peninggalan sejarah rumah Vernakularnya. Kalau versi saya Vernakular, semacam rumah jaman dahulu kala yang dihuni oleh masyarakat Semedo. Tetapi kalau dari pencarian diinternet, Vernakular itu semacam arsitektur bentuk rumah yang dirancang berdasarkan kebutuhan penduduk setempatnya. Dari ketersediaan bahan bangunan, dan cerminan tradisi lokal tersebut danpa intervensi dari arsitek profesional. Keren kan?


gunung semedo tegal kabar terbaru situs semedo asal usul desa semedo dalam bahasa jawa makalah tentang situs semedo jenis benda purbakala yang ditemukan di semedo latar belakang situs purbakala semedo


Acara menyusuri rumah-rumah Vernakular, kami lakukan pada sore hari pukul !6.00 - 17.30 WIB. Kami diberikan panduan peta dengan simbol segitiga. Meski pada praktiknya simbol segitiga tersebut, membuat kami terus bertanya-tanya. Yang mana, hahaha ...! Akhirnya asal kelihatan tua dan beda aja, kami mengambil jepretan gambar. Sesuai dengan arahan panitia jika ada lomba foto, dengan smartphone yang membidik rumah vernakular tersebut.


gunung semedo tegal kabar terbaru situs semedo asal usul desa semedo dalam bahasa jawa makalah tentang situs semedo jenis benda purbakala yang ditemukan di semedo latar belakang situs purbakala semedo



Menyaksikan secara langsung bagaimana masyarakat Semedo, berkehidupan membuat saya takjub juga. Keramahan yang ditawarkan membuat saya nyaman, apalagi ada salah satu warga yang memiliki peliharaan lutung berwarna hitam. Pas diajak foto malu-malu dan dia. Eh ... pas saya ajakin foto, dia menarik kalung identitas peserta saya sampai copot hiks. Yasudahlah, akhirnya saya urung untuk berpose bersama dedek Lutungnya hahaha ... baru kali ini saya menyaksikan secara langsung Lutung berwarna hitam, dengan ekor yang panjang sekali. Makananya sendiri kemarin saya melihat yang punya, ngasih makan sayuran daun mlandingan. Dia terihat menikmati makan dengan lahapnya.


"Dapat dari mana ini bu?" Ketika saya bertanya kepada ibu yang punya lutung. Beliau bilang membelinya, dari daerah lain.

gunung semedo tegal kabar terbaru situs semedo asal usul desa semedo dalam bahasa jawa makalah tentang situs semedo jenis benda purbakala yang ditemukan di semedo latar belakang situs purbakala semedo


Explore desa Semedo saya lakukan bareng Mas Hadi dan Kak Noorma, sementara Mba Tanti dan Ila menyusuri berdua. Kami tidak bertemu selama mencari spot untuk berfoto. Tapi kami bertemu lagi di homestay, setelah magrib tiba. Kebetulan lokasi hunting ka mi ternyata kejauhan, dari rumah penginapan yang menjadi tempat kami tidur semalaman. Kami juga harus upload segera foto tersebut, salah satu foto yang dirasa paling kece ke instagram. 


gunung semedo tegal kabar terbaru situs semedo asal usul desa semedo dalam bahasa jawa makalah tentang situs semedo jenis benda purbakala yang ditemukan di semedo latar belakang situs purbakala semedo


Acara selanjutnya setelah explore desa Semedo. Kami para peserta diminta untuk naik ke Bukit Pelangi untuk menyaksikan, Pagelaran Ronggeng. Bukit tersebut juga dijadikan tempat pembukaan, diresmikannya Festival Tanah Tua Semedo. Dari lokasi kami menginap kurang lebih lima menitan. Semoga tahun depan, masih bisa menyaksikan secara langsung Festival Tanah Tua Semedo, karena ternyata ini merupakan tahun kedua Pokwarwis Semedo mengadakan Semedo Fest!

gunung semedo tegal kabar terbaru situs semedo asal usul desa semedo dalam bahasa jawa makalah tentang situs semedo jenis benda purbakala yang ditemukan di semedo latar belakang situs purbakala semedo


Baca juga : 

FESTIVAL TANAH TUA SEMEDO

Komentar

  1. Iso nganti adoh kono piye ceritane. Wehehe
    Aku karo mba mechta golek umahe sing cedak2 wae xD

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekoteng Pak Woh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan

Sekoteng PakWoh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan - Yang ada dipikiran kita kalo menyebut kata 'Sekoteng' pasti minuman atau wedang khas Jawa yang terbuat dari air jahe dan dihidangkan hangat-hangat atau pas panas. Iya tidak? Ada campuran yang disandingkan di dalamnya seperti kacang tanah, pacar cina, roti tawar semacam wedang ronde gitu-gitu lah, benar? Asyiknya dinikmati pas sore atau malam hari, waktu cuaca mulai menunjukkan dingin, dan dijual berkeliling. Penampakan sekoteng Pak Woh Di Pekalongan justru berbeda, sekoteng disajikan saat cuaca sudah mulai panas, pukul 09.00 naik lah dan isiannya bukan yang ada dalam bayangan saya atau anda hehehe ... Sekoteng khas Pekalongan, mempunyai isian yang berbeda, yakni perpaduan antara es sirup, roti tawar, regal atau roti marie dan miswa yang mirip mie biting itu, tapi erbuat dari tepung terigu. Awalnya dia tampak mengeras, lama kelamaan akan lembek (nyemek-nyemek) karena terkena es. Asal-Usul Sekot

Pengalaman Naik Transjakarta Pertama Kali

Pengalaman Naik Transjakarta Pertama Kali - Beberapa kali pergi ke Jakarta, tapi sekalipun belum pernah naik Transjakarta dan baru kali ini kesan pertama saya rasakan. Akhirnya memutuskan untuk menuliskannya, sayang di sia-siakan momen kehidupan yang pernah dirasakan, iya nggak? Karena om Pram bilang, setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan. Doel sahabat ngeblog saya, adalah orang yang kali pertama ngajakin naik Transjakarta. Perjalanan pertama kami mulai dari halte Senen, yang berakhir di Pulo Gadung. Rumah Doel lumayan deket dari terminal Pulo Gadung, karena kebetulan sebelum ke Bogor esok hari saya nebeng nginep di rumhanya. Thanks ya Doel, hemat duit deh hahaha ... nggak perlu nginep di hotel ya kan? Cara Naik Transjakarta untuk Pemula

Explore Museum Situs Semedo

Explore Museum Situs Semedo - Akhirnya serangkaian acara FestivalTanah Tua Semedo , selesai dilaksanakan dua hari. Saya menikmati perjalanan ini, apalagi ditemani dengan sahabat-sahabat sefrekuensi saya. Hunting foto, video dan mendapatkan pengalaman yang seru adalah hal yang paling ditunggu. Selepas sarapan dengan Nasi Ponggol Purba Sambel Sege , kami melanjutkan acara untuk mengunjungi Museum Semedo sebagai destinasi terakhir yang kami explore di Semedo. Berjalan beriringan dengan peserta lain, dan penasaran apa yang akan terjadi di dalamnya. Sebelum masuk kami memanfaatkan, pepotoan di depan museum. Karena untuk masuk, ternyata peserta dibatasi sepuluh-sepuluh dahulu. Agar di dalam tidak penuh, dan mas Satpamnya mendampingi serta megarahkan. Saya mendapatkan kloter ke lima kalau nggak salah. Setelah masuk saya menyaksikan langsung, fosil-fosil yang berhasil ditemukan oleh Mbah Dakri. Kalau ditanya fosil apa saja yang ada didalamnya adalah; gajah purba, kerbau,b