Explore Desa Semedo dan Berkenalan dengan Rumah Vernakular - Kalau tidak ikut serta diacara Festival Tanah Tua Semedo, mungkin saya tidak tahu yang namanya istilah Rumah Vernakular hehehe ... Salah satu rundown acara yang akan kami ikuti hari pertama adalah, explore Desa Semedo dengan peninggalan sejarah rumah Vernakularnya. Kalau versi saya Vernakular, semacam rumah jaman dahulu kala yang dihuni oleh masyarakat Semedo. Tetapi kalau dari pencarian diinternet, Vernakular itu semacam arsitektur bentuk rumah yang dirancang berdasarkan kebutuhan penduduk setempatnya. Dari ketersediaan bahan bangunan, dan cerminan tradisi lokal tersebut danpa intervensi dari arsitek profesional. Keren kan?
Acara menyusuri rumah-rumah Vernakular, kami lakukan pada sore hari pukul !6.00 - 17.30 WIB. Kami diberikan panduan peta dengan simbol segitiga. Meski pada praktiknya simbol segitiga tersebut, membuat kami terus bertanya-tanya. Yang mana, hahaha ...! Akhirnya asal kelihatan tua dan beda aja, kami mengambil jepretan gambar. Sesuai dengan arahan panitia jika ada lomba foto, dengan smartphone yang membidik rumah vernakular tersebut.
Menyaksikan secara langsung bagaimana masyarakat Semedo, berkehidupan membuat saya takjub juga. Keramahan yang ditawarkan membuat saya nyaman, apalagi ada salah satu warga yang memiliki peliharaan lutung berwarna hitam. Pas diajak foto malu-malu dan dia. Eh ... pas saya ajakin foto, dia menarik kalung identitas peserta saya sampai copot hiks. Yasudahlah, akhirnya saya urung untuk berpose bersama dedek Lutungnya hahaha ... baru kali ini saya menyaksikan secara langsung Lutung berwarna hitam, dengan ekor yang panjang sekali. Makananya sendiri kemarin saya melihat yang punya, ngasih makan sayuran daun mlandingan. Dia terihat menikmati makan dengan lahapnya.
"Dapat dari mana ini bu?" Ketika saya bertanya kepada ibu yang punya lutung. Beliau bilang membelinya, dari daerah lain.
Explore desa Semedo saya lakukan bareng Mas Hadi dan Kak Noorma, sementara Mba Tanti dan Ila menyusuri berdua. Kami tidak bertemu selama mencari spot untuk berfoto. Tapi kami bertemu lagi di homestay, setelah magrib tiba. Kebetulan lokasi hunting ka mi ternyata kejauhan, dari rumah penginapan yang menjadi tempat kami tidur semalaman. Kami juga harus upload segera foto tersebut, salah satu foto yang dirasa paling kece ke instagram.
Acara selanjutnya setelah explore desa Semedo. Kami para peserta diminta untuk naik ke Bukit Pelangi untuk menyaksikan, Pagelaran Ronggeng. Bukit tersebut juga dijadikan tempat pembukaan, diresmikannya Festival Tanah Tua Semedo. Dari lokasi kami menginap kurang lebih lima menitan. Semoga tahun depan, masih bisa menyaksikan secara langsung Festival Tanah Tua Semedo, karena ternyata ini merupakan tahun kedua Pokwarwis Semedo mengadakan Semedo Fest!
Baca juga :
Iso nganti adoh kono piye ceritane. Wehehe
BalasHapusAku karo mba mechta golek umahe sing cedak2 wae xD
Karena bingung wakakaak
Hapus