Mengunjungi
Kebun Raya Bogor -
Jika ucapan adalah doa, maka berkata yang baik-baik saja, agar kembalinya
kepada kita juga baik. Pernah berujar ingin pergi ke Bogor, oleh Allah kabulkan
dengan cara yang berbeda. Memang awalnya saya mendapatkan kesempatan ini
dikabarin oleh sahabat menulis; Delisa.
Tapi karena saya sudah tidak melajang
lagi, meminta izin kepada yang terkasih adalah suatu keharusan. Alhamdulillah
beliau mengizinkan saya untuk mengikuti acara WWA di Bogor. Selama 4 hari 3
malam, saya digembleng dengan ilmu dan materi yang alhamdulillah menambah
pengetahuan saya soal dunia menulis. Setelahnya acara tersebut selesai, saya
mendapatkan kesempatan jalan-jalan sebelum pulang bersama tiga sahabat lainnya.
Eka, Delisa, dan Olip untuk mengunjungi Kebun Raya Bogor.
Alhamdulillah perjalanan ke Kebun Raya
Bogor sangat dimudahkan, ada Eka yang asli Bogor mengantar kami dengan suka
rela hati. Duh ... bahagia banget rasanya jadi terharu. Semoga suatu saat bisa
membalas kebaikan kak Eka, aamiin.
Mobil yang disetiri oleh kak Eka, turun
di samping pusat perbelanjaan sayur segar. Kak Eka niatnya memang mau beli buah
dahulu, kemudian menyusul kami karena minimarketnya lumayan dekat dengan lokasi
yang akan kami kunjungi. Jalanan menuju Kebun Raya Bogor, kami lalui
pelan-pelan karena lalu lintas kendaraannya sangat cepat. Bahkan Olip hampir
saja kecium mobil, ini sih karena driver mobil itu yang nggak mau ngalah sama
pejalan kaki macam kita. Hufh.
Harga tiket
masuk Kebun Raya Bogor
Karena saya dan Olip pertama kalinya ke
sini, kami mengekori Delisa yang di depan hahaha
... kemudian Delisa yang maju membelikan kami tiket, "Jadi satu
aja," ucapnya sembari mengeluarkan uang lima puluh ribu dari dompetnya.
Kami menurut, gampanglah ya nanti kami ganti.
Karena henpon saya dibawa oleh bunda
Triana, sahabat perjalanan saya yang lagi mau pesan hotel OYO. Saya pepotoan di
Kebun Raya Bogornya nebeng Delisa sama Olip hahaha
... ketika melihat loket masuk saya memerhatikan harga yang tertera di
sana.
Untuk perorangnya, wisatawan lokal
adalah Rp 15.000,-/ orang, semantara untuk wisatawan asing kena Rp 26.000,-/
orangnya. Jika kita ke lokasi membawa kendaraan roda empat, akan kena biaya
parkir senilai Rp 30.000,- sementara motor cukup murah Rp 5.000,- sama kayak
yang naik sepeda.
Jam pelayanan tiketnya sendiri, untuk
Kebun Raya Bogor ini adalah dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.30 WIB. Di
hari Jumat atau liburan, akan sampai pukul 17.00 WIB lebih lama sedikit.
Review separuh
Kebun Raya Bogor
Jujur saya tidak sempat mengelilingi
semua Kebun Raya Bogor, karena jam 16.00 WIB saya sudah harus cabut menuju
Jakarta. Bunda Triana ada acara reunian, sementara saya akan bertemu dengan
sahabat blogger duo Satoraji.
Kebun Raya Bogor sungguh luas sekali,
kalau kalian baru akan mengunjungi kali pertama seperti saya ini. Siapkan
mineral untuk dibawa, kita akan berjalan sangat lama hahaha .... banyak spot
bebungaan, taman yang luas, danau air mancur dan beberapa spot lain yang tidak
sempat saya sambangi.
Kita akan disambut oleh berbagai
pepohonan dan tumbuhan yang bertumbuh dengan subur dan lebatnya di sini. Ada
wisma tamu pinus, sepertinya ini tempat untuk menginap. Ada griya anggrek,
teratai raksasa, tumbuhan obat, herbarium, kayu manis dan lain sebagainya.
Namun sayangnya, ada di beberapa spot yang masih ada sampah betebaran. Mungkin
karena saking luasnya, tim kebersihan belum sempat menyapu bersih atau juga
orang-orang yang datang tidak membuang sampah pada tempatnya. Semua itu bisa
terjadi, well saya harus belajar dari sini. Setiap datang ke suatu tempat, kita
harus tetap menjaga sampah yang kita bawa untuk dibuang pada tempatnya.
Sejarah singkat
Kebun Raya Bogor
Menurut kisah yang saya baca dari
Wikipedia, dahulu Kebun Raya Bogor ini adalah bagian dari hutan buatan,
'samida'. Yang pada saat itu berada di pemerintahan Sri Baduga Maharaja, Prabu
Siliwangi dari kerajaan Sunda. Tujuan dibuat hutan buatan ini untuk menjaga
kelestarian lingkungan, sebagai pemeliharaan benih kayu yang langka.
Kemudian di tahun 1800-an, di bawah
kekuasaan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles yang mendiami istana Bogor
ini suka dengan botani. Lantas mengembangkannya di bantu oleh ahli botani W.
Kent. Jadilah halaman istana Bogor disulap menjadi taman dengan gaya Inggris
klasik. Dimana ini menjadi cikal bakal adanya Kebun Raya Bogor. Suasana Kebun Raya Bogor, enak dan nyaman karena banyak pepohonan jadi seger.
Saya
gagal melihat Reflesia Arnoldi (Bunga Bangkai) yang terkenal menjadi daya
tarik, Kebun Raya Bogor ini. Semoga suatu saat nanti bisa jalan-jalan kembali
ke sini untuk mengelilingi, seluruh Kebun Raya Bogor dengan yang terkasih
aamiin ... Siap-siap jalan 8 hektar, dan menikmati 15.000 jenis koleksi
tumbuhan dan pepohonan. Meskipun sebentar setidaknya, kaki ini telah menjejakan
langkah ke Kebun Raya Bogor. Terima kasih sahabat menulisku telah mengajak
kemari, semoga keterpisahan saat ini membuat kita saling melengkapi. Bagaimanapun
kehangatan pernah menemani dada-dada kita kala itu, semoga terus terjaga dengan
baik.
Alamat
Kebun Raya Bogor
Jl. Ir. H. Juanda No.13, Paledang,
Kecamatan Bogor Tengah
Kota Bogor, Jawa Barat 16122
Harga tiket Rp15 ribu tergolong murah buat tempat wisata yang terkenal kayak Kebun Raya Bogor ini. Lokasinya juga luas, tempatnya indah, dan terawat.
BalasHapusSaya sudah lama nggak ke kebun raya Bogor. Ada bagian yang agak kotor, ya? Berarti belum banyak perubahan di sana. Btw, blognya bisa dibikin mobile-friendly nggak Kak? Saya susah bacanya dari handphone karena tulisannya kecil-kecil.
BalasHapusBelum pernah ke Kebun Raya Bogor. Semoga suatu saat bisa ke sana
BalasHapusAduhhh, asiknya yg abis jalan2 hihihi. Kebun raya Bogor seru ya mbaaa. Luas bgt tp worth unt dikelilingi. Trus banyak jajanan diluarnya hihihi. Ak suka suasananya, pepohonan asri dan rindang. Keren bgt.
BalasHapusAsyiknya yang jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor.
BalasHapusSaya belum pernah ke sana lho...
Rasanya pengen juga, apalagi ada jejak sejarahnya. Bagus untuk dipelajari, menambah wawasan.
Seru ya berkunjung ke kebun raya bogor. Saya biasanya cuma lewat luarnya aja, belum sempat masuk ke bagian dalam hehe.. Padahal menarik ya. Ada sejarahnya juga. Harus meluangkan waktu nih..
BalasHapusAku udah beberapa kali ke sana Mak. Tapi gak kepikiran buat ngereview. Hihi.
BalasHapusAku mau ngajak anak-anak ke KBRB belum jadi-jadi. Padahal pengen baik biar pada lari-larian hehehe. Sekalian foto didepan istana itu hehehe.
BalasHapus