Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Featured post

Sekoteng Pak Woh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan

Sekoteng PakWoh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan - Yang ada dipikiran kita kalo menyebut kata 'Sekoteng' pasti minuman atau wedang khas Jawa yang terbuat dari air jahe dan dihidangkan hangat-hangat atau pas panas. Iya tidak? Ada campuran yang disandingkan di dalamnya seperti kacang tanah, pacar cina, roti tawar semacam wedang ronde gitu-gitu lah, benar? Asyiknya dinikmati pas sore atau malam hari, waktu cuaca mulai menunjukkan dingin, dan dijual berkeliling. Penampakan sekoteng Pak Woh Di Pekalongan justru berbeda, sekoteng disajikan saat cuaca sudah mulai panas, pukul 09.00 naik lah dan isiannya bukan yang ada dalam bayangan saya atau anda hehehe ... Sekoteng khas Pekalongan, mempunyai isian yang berbeda, yakni perpaduan antara es sirup, roti tawar, regal atau roti marie dan miswa yang mirip mie biting itu, tapi erbuat dari tepung terigu. Awalnya dia tampak mengeras, lama kelamaan akan lembek (nyemek-nyemek) karena terkena es. Asal-Usul Sekot

Mlipir Bentar ke Monas Jakarta

Mlipir Bentar ke Monas Jakarta - Dulu saya nggak tahu Monas berada di Jakarta mana, sekarang setelah berjalan kaki dari Perpusnas menuju Monas ternyata Monas berada di Jakarta Pusat. Dekat dengan stasiun Gambir. Monas sendiri sudah dibangun dari 17 Agustus 1961, enam belas tahun setelah Indonesia merdeka. Monumen Nasional, atau sering dikenal dengan Monas, merupakan monumen peringatan yang mempunyai tinggi 132 meter. Didirikan sebagai tanda rakyat Indonesia mengenang perlawanan dan perjuangan pahlawan Indonesia jaman dahulu ketika merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia - Belanda. Jalan-jalan ke pelataran Monas Sebenarnya saya kepengen masuk dan naik ke Monas, tetapi kereta kepulangan saya pukul 20.00 WIB jadi saya nggak berani berlama-lama. Mengingat sudah pukul 17.00 WIB dan saya belum sholat ashar, singgah sejenak pun tak mengapa ya kan?

Mengunjungi Kebun Raya Bogor

Mengunjungi Kebun Raya Bogor - Jika ucapan adalah doa, maka berkata yang baik-baik saja, agar kembalinya kepada kita juga baik. Pernah berujar ingin pergi ke Bogor, oleh Allah kabulkan dengan cara yang berbeda. Memang awalnya saya mendapatkan kesempatan ini dikabarin oleh sahabat menulis; Delisa. Tapi karena saya sudah tidak melajang lagi, meminta izin kepada yang terkasih adalah suatu keharusan. Alhamdulillah beliau mengizinkan saya untuk mengikuti acara WWA di Bogor. Selama 4 hari 3 malam, saya digembleng dengan ilmu dan materi yang alhamdulillah menambah pengetahuan saya soal dunia menulis. Setelahnya acara tersebut selesai, saya mendapatkan kesempatan jalan-jalan sebelum pulang bersama tiga sahabat lainnya. Eka, Delisa, dan Olip untuk mengunjungi Kebun Raya Bogor. Alhamdulillah perjalanan ke Kebun Raya Bogor sangat dimudahkan, ada Eka yang asli Bogor mengantar kami dengan suka rela hati. Duh ... bahagia banget rasanya jadi terharu. Semoga suatu saat bisa memba

Tips Naik KRL | Jadi Begini Rasanya Naik Commuter Line

Tips Naik KRL | Jadi Begini Rasanya Naik Commuter Line - Mungkin kalau nggak ada undangan Workshop Writerpreneur Accelerate di Bogor, saya belum memiliki kesempatan naik KRL. Cuma bisa melihat dari berita yang ditayangkan di televisi saja. Alhamdulillah dapet kesempatan yang berkah banget, sekalian dapat ilmu dan konten untuk blog nih. Nikmat banget rezeki dari Allah. Memiliki teman seperjalanan memang menyenangkan, kita bisa berbagi banyak hal. Kebetulan teman seperjalananku bernama, Triana Dewi. Saya biasa memanggilnya Bun, beliau udah pengalaman ke Bogor jadilah aku ngikut aja dan ternyata bayar KRL itu nggak butuh uang cash hahaha ... ndeso banget ya. Maapin ya #nyengir. Yang digunakan untuk membayar pas kita naik KRL itu memakai e-money atau kita bisa beli kartu Commuter Line. Tinggal ditempel aja di pintu masuknya, kelar deh. Pas keburu-buru enak banget kalau kayak gini, jadi ingat jaman kerja di Hongkong. Beginian nih, kalau kemana-mana nggak perlu cash t