Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Featured post

Sekoteng Pak Woh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan

Sekoteng PakWoh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan - Yang ada dipikiran kita kalo menyebut kata 'Sekoteng' pasti minuman atau wedang khas Jawa yang terbuat dari air jahe dan dihidangkan hangat-hangat atau pas panas. Iya tidak? Ada campuran yang disandingkan di dalamnya seperti kacang tanah, pacar cina, roti tawar semacam wedang ronde gitu-gitu lah, benar? Asyiknya dinikmati pas sore atau malam hari, waktu cuaca mulai menunjukkan dingin, dan dijual berkeliling. Penampakan sekoteng Pak Woh Di Pekalongan justru berbeda, sekoteng disajikan saat cuaca sudah mulai panas, pukul 09.00 naik lah dan isiannya bukan yang ada dalam bayangan saya atau anda hehehe ... Sekoteng khas Pekalongan, mempunyai isian yang berbeda, yakni perpaduan antara es sirup, roti tawar, regal atau roti marie dan miswa yang mirip mie biting itu, tapi erbuat dari tepung terigu. Awalnya dia tampak mengeras, lama kelamaan akan lembek (nyemek-nyemek) karena terkena es. Asal-Usul Sekot

Menikmati Garang Asem Khas Kota Kudus

Menikmati Garang Asem Khas Kota Kudus -   Menjelang akhir tahun 2019, sudah berkunjung kemana saja kalian Gaes? Alhamdulillah saya lagi main di Kota Kudus nih, kota yang terkenal sebagai penghasil rokok kretek dan gudangnya bibit pebulutangkis nasional.  Sudah pada tahu belum? Kalau kota Kudus juga memiliki kuliner khas yang endes, yakni Garang Asem Ayam! Kebetulan warung makan yang saya singgahi ini, sudah dikunjungi oleh Presiden RI yang keenam lho! Coba tebak siapa? Yes! Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, yang akrab disapa dengan SBY. Yang saya tahu dan sering mencicipi itu Garang Asem yang ada di Pekalongan, eh di kudus juga ada Garang Asem dengan daging yang enak dan segar pula. Bedanya, kalau di Pekalongan dagingnya sapi, di Kudu dagingnya ayam. Kapan-kapan saya ulas detail perbedaannya, ah! Siapa yang liburan melewati jalur Pantura arah Kudus? Jangan lupa mampir saja ke Rumah Makan Garam Asem Sari Rasa yang ada di Jalan Jati Kulon ya! Garam Asem Ayam yang dibun

Wajah Baru Alun-alun Kota Pekalongan

Wajah BaruAlun-alun Kota Pekalongan - Siang tadi saya sempat mampir ke Alun-alun kota Pekalongan, yang kini sedang dilakukan penataan ulang. Saya jadi nggak sabar melihat penampakan Alun-alun Pekalongan 2019 ini, kalau pembangunan tersebut selesai dengan cepat. Bagian mana sih yang sedang dibangun? Adalah bagian yang menghadap ke Matahari, akan dibangun gapura yang besar di sana sebagai ikon Aun-alun kota Pekalongan beserta fasilitas kamar mandi umumnya. Bocorannya dana pembangunan ini dianggarkan habis Rp2,5 miliar lho gaes! Tadi sih sempat ngintip sudah terbagun dengan megah dan besarnya. Beberapa pedagang yang biasanya mangkal di depan sana, sudah bergeser ke lapangan sisi selatan dan utara. Tapi saya optomis jadinya akan cantik, tatanan kota Pekalongan akan semakin ciamik lagi dengan adanya gapura besar tersebut yang digadang-gadang akan menjadi tempat berswafoto bag masyarakat karena desainnya yang menarik.

Sekoteng Pak Woh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan

Sekoteng PakWoh Pekalongan | Wisata Kuliner Khas Pekalongan - Yang ada dipikiran kita kalo menyebut kata 'Sekoteng' pasti minuman atau wedang khas Jawa yang terbuat dari air jahe dan dihidangkan hangat-hangat atau pas panas. Iya tidak? Ada campuran yang disandingkan di dalamnya seperti kacang tanah, pacar cina, roti tawar semacam wedang ronde gitu-gitu lah, benar? Asyiknya dinikmati pas sore atau malam hari, waktu cuaca mulai menunjukkan dingin, dan dijual berkeliling. Penampakan sekoteng Pak Woh Di Pekalongan justru berbeda, sekoteng disajikan saat cuaca sudah mulai panas, pukul 09.00 naik lah dan isiannya bukan yang ada dalam bayangan saya atau anda hehehe ... Sekoteng khas Pekalongan, mempunyai isian yang berbeda, yakni perpaduan antara es sirup, roti tawar, regal atau roti marie dan miswa yang mirip mie biting itu, tapi erbuat dari tepung terigu. Awalnya dia tampak mengeras, lama kelamaan akan lembek (nyemek-nyemek) karena terkena es. Asal-Usul Sekot

Explore Museum Situs Semedo

Explore Museum Situs Semedo - Akhirnya serangkaian acara FestivalTanah Tua Semedo , selesai dilaksanakan dua hari. Saya menikmati perjalanan ini, apalagi ditemani dengan sahabat-sahabat sefrekuensi saya. Hunting foto, video dan mendapatkan pengalaman yang seru adalah hal yang paling ditunggu. Selepas sarapan dengan Nasi Ponggol Purba Sambel Sege , kami melanjutkan acara untuk mengunjungi Museum Semedo sebagai destinasi terakhir yang kami explore di Semedo. Berjalan beriringan dengan peserta lain, dan penasaran apa yang akan terjadi di dalamnya. Sebelum masuk kami memanfaatkan, pepotoan di depan museum. Karena untuk masuk, ternyata peserta dibatasi sepuluh-sepuluh dahulu. Agar di dalam tidak penuh, dan mas Satpamnya mendampingi serta megarahkan. Saya mendapatkan kloter ke lima kalau nggak salah. Setelah masuk saya menyaksikan langsung, fosil-fosil yang berhasil ditemukan oleh Mbah Dakri. Kalau ditanya fosil apa saja yang ada didalamnya adalah; gajah purba, kerbau,b

Ponggol Purba Sambal Sege Makahan Khas Desa Semedo

Ponggol Purba Sambal Sege Makahan Khas Desa Semedo - Hal yang paling saya nantikan akhirya tiba juga di Festival Tanah Tua Semedo , adalah menikmati sarapan Ponggol Purba Sambal Sege Makahan Khas Desa Semedo. Penasaran dari bentuknya seperti apa, isiannya apa saja lauknya semuanya tumpah ruah di kepala. Dari Bukit Pelangi selepas hunting foto, saya turun menuju dekat panggung. Karena perut sudah mulai bergejolak, menahan lapar hahaha ... Sengaja memang, nahan biar lapar dulu. Biar nanti makanannya habis. Soalnya saya sering bermasalah dalam menghabiskan makanan, kalau menunya nggak sesuai dengan lidah biasanya bakalan nggak habis hehehe ... emang nih kebiasan buruk belum ilang-ilang. Jadi apa yang menarik dari Ponggol Purba Sambal Sege Makahan Khas Desa Semedo? Ini dia faktanya! 1. Ponggol Purba Sambal Sege dibungkus daun pisang Makanan khas dari desa memang kebanyakan kalau nggak dibungkus dengan daun pisang, biasanya dibungkus dengan daun jati iya nggak? Me

Sunrise di Bukit Pelangi Desa Semedo

Sunrise di Bukit Pelangi Desa Semedo - Festival Tanah TuaSemedo, memberikan banyak destinasi yang belum pernah saya jamah sebelumnya. Salah satunya adalah Bukit Pelangi. Untuk menuju ke sana saya butuh waktu lima menitan, dari Homestay. Acara yang diselenggarakan dua hari itu, berpusat di Bukit Pelangi. Panggung utama juga didirikan di sana, namanya bukit untuk mencapainya juga butuh mendaki ke atas, yang lumayan menguras tenaga hahaha ... karena dalam sehari itu kami naik ke Bukit Pelangi ada 4x bolak-balik. Peserta harus sudah berkumpul di Bukit Pelangi pada pukul 05.00 WIB,   untuk mendapatkan sunrise yang cantik. Karena saya mendapat giliran terakhir mandi, akhirnya nggak dapet sunrise deh hehehe ... tapi teman lainnya juga kehilangan momen tersebut karena cuaca agak mendung. Matahari ternyata malu-malu menampakkan dirinya. Selain Bukit Pelangi, Bukit Sripit juga menjadi destinasi yang dikunjungi oleh para peserta. Saya cuman sampai bawahnya, nggak mendaki s

Pagelaran Kesenian Ronggeng di Desa Semedo

Pagelaran Kesenian Ronggeng di Desa Semedo - Ada yang sudah pernah melihat orang menari? Kurang lebihnya gambaran Ronggeng adalah seperti itu. Ronggeng merupakan jenis tarian, dari tanah Jawa dan Pasundan. Melihat pagelaran Ronggeng, membuat saya ingat yang sedang viral. Yakni KKN di Desa Penari, lantas kami berasa sedang KKN. Sahabat saya Ila bahkan bilang, "Kita KKN dua hari nih!" hahaha ... iya juga ya. Ronggeng termasuk istilah yang sudah tidak asing lagi, apalagi Ronggeng juga pernah jadi judul novel karya Ahmad Tohari, 'Ronggeng Dukuh Paruk' dan juga menjadi judul film. Ronggeng kini bukan lagi sekadar hiburan untuk masyarakat setempat, tetapi juga sebagai pengantar upacara adat lho! Di daerah Sunda sendiri tari Ronggeng, justru menjadi tari yang digelar ketika sedang bercocok tanam. Ada yang bilang tari Ronggeng itu diperagakan dengan sexy, padahal tidak selalu. Di Pagelaran Ronggeng desa Semedo, tidak begitu. Penarinya justru cenderung ma

Explore Desa Semedo dan Berkenalan dengan Rumah Vernakular

Explore Desa Semedo dan Berkenalan dengan Rumah Vernakular  - Kalau tidak ikut serta diacara  Festival Tanah Tua Semedo , mungkin saya tidak tahu yang namanya istilah Rumah Vernakular  hehehe ...  Salah satu rundown acara yang akan kami ikuti hari pertama adalah, explore Desa Semedo dengan peninggalan sejarah rumah Vernakular nya. Kalau versi saya Vernakular, semacam rumah jaman dahulu kala yang dihuni oleh masyarakat Semedo. Tetapi kalau dari pencarian diinternet, Vernakular itu semacam arsitektur bentuk rumah yang dirancang berdasarkan kebutuhan penduduk setempatnya. Dari ketersediaan bahan bangunan, dan cerminan tradisi lokal tersebut danpa intervensi dari arsitek profesional. Keren kan? Acara menyusuri rumah-rumah Vernakular, kami lakukan pada sore hari pukul !6.00 - 17.30 WIB. Kami diberikan panduan peta dengan simbol segitiga. Meski pada praktiknya simbol segitiga tersebut, membuat kami terus bertanya-tanya. Yang mana , hahaha ...!  Akhirnya asal kelihatan tua dan

Festival Tanah Tua Semedo

Festival Tanah Tua Semedo -   Pertama kali mengetahui ada infromasi soal Festival Tanah Tua Semedo, ada yang ngeshare di group WhatsApp tapi lupa siapa . Acaranya sendiri berlangsung dua hari, 14 – 15 September 2019 di Semedo, Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Kak Noorma dan Mbak Tanti ngajakin buat jalan bareng, apal a gi Ila yang asalnya Tegal juga ikutan serta. Ditambah teman-teman lain yang pas ketemu di acara, Fam Trip Batang juga pada mau ikutan. Pastinya seru, bisa berkumpul lagi dengan sahabat-sahabat yang demen   traveling, dan mengenal sejarah budaya di Indonesia. Fasilitas yang akan kami dapatkan, jika ikutan Festival Tanah Tua Semedo, adalah home stay di rumah warga, makan   malam dan   sarapan   pag i. Harga tiket masuk yang dipungut untuk acara ini juga terbilang hemat, Rp25.000,- dan kita sudah bisa menyaksikan semacam   parade budaya yang ditawarkan   oleh penggagasnya POKDARWIS desa Semedo.   Rencana awal kita mau naik kereta rame-rame, kemu

Dari Stasiun Manggarai Menuju Stasiun Bogor

Dari Stasiun Manggarai Menuju Stasiun Bogor  - Setelah menginap di rumah Doel semalaman, akhirnya pagi tiba dan kami harus menempuh perjalanan menuju bogor menggunakan KRL Commuter Line. Doel menyarankan kami untuk naik KRL dari Manggarai, untunglah dengan naik Grab aja kita bisa mencapai stasuin Manggarai (MRI) tanpa hambatan. Alhamdulillah saya juga janjian dengan Kang Aip, sahabat travel Bloggerku yang pernah satu event di Sueger Camp Jember. Stasiun Manggarai ternyata stasiun kereta api kelas besar tipe A lho, yang letaknya di Tebet, Jakarta Selatan. Yang masuk ke dalam Daerah Operasi 1 Jakarta dan termasuk stasiun kereta api terbesar di DKI Jakarta. Keren! Alhamdulillah kaki ini sudah menjejaknya, thanks to Allah. Sejarah Stasiun Manggarai Konon di    Stasiun Manggarai ada lahan kosong yang luas, tempat menaruh kereta api bekas kecelakaan lho! Tapi karena kemarin saya naik KRL ke Bogornya mendadak nggak sempat nemu deh lokasi tersebut hehehe ... Salah satu

Pengalaman Naik Transjakarta Pertama Kali

Pengalaman Naik Transjakarta Pertama Kali - Beberapa kali pergi ke Jakarta, tapi sekalipun belum pernah naik Transjakarta dan baru kali ini kesan pertama saya rasakan. Akhirnya memutuskan untuk menuliskannya, sayang di sia-siakan momen kehidupan yang pernah dirasakan, iya nggak? Karena om Pram bilang, setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan. Doel sahabat ngeblog saya, adalah orang yang kali pertama ngajakin naik Transjakarta. Perjalanan pertama kami mulai dari halte Senen, yang berakhir di Pulo Gadung. Rumah Doel lumayan deket dari terminal Pulo Gadung, karena kebetulan sebelum ke Bogor esok hari saya nebeng nginep di rumhanya. Thanks ya Doel, hemat duit deh hahaha ... nggak perlu nginep di hotel ya kan? Cara Naik Transjakarta untuk Pemula

Mlipir Bentar ke Monas Jakarta

Mlipir Bentar ke Monas Jakarta - Dulu saya nggak tahu Monas berada di Jakarta mana, sekarang setelah berjalan kaki dari Perpusnas menuju Monas ternyata Monas berada di Jakarta Pusat. Dekat dengan stasiun Gambir. Monas sendiri sudah dibangun dari 17 Agustus 1961, enam belas tahun setelah Indonesia merdeka. Monumen Nasional, atau sering dikenal dengan Monas, merupakan monumen peringatan yang mempunyai tinggi 132 meter. Didirikan sebagai tanda rakyat Indonesia mengenang perlawanan dan perjuangan pahlawan Indonesia jaman dahulu ketika merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia - Belanda. Jalan-jalan ke pelataran Monas Sebenarnya saya kepengen masuk dan naik ke Monas, tetapi kereta kepulangan saya pukul 20.00 WIB jadi saya nggak berani berlama-lama. Mengingat sudah pukul 17.00 WIB dan saya belum sholat ashar, singgah sejenak pun tak mengapa ya kan?

Mengunjungi Kebun Raya Bogor

Mengunjungi Kebun Raya Bogor - Jika ucapan adalah doa, maka berkata yang baik-baik saja, agar kembalinya kepada kita juga baik. Pernah berujar ingin pergi ke Bogor, oleh Allah kabulkan dengan cara yang berbeda. Memang awalnya saya mendapatkan kesempatan ini dikabarin oleh sahabat menulis; Delisa. Tapi karena saya sudah tidak melajang lagi, meminta izin kepada yang terkasih adalah suatu keharusan. Alhamdulillah beliau mengizinkan saya untuk mengikuti acara WWA di Bogor. Selama 4 hari 3 malam, saya digembleng dengan ilmu dan materi yang alhamdulillah menambah pengetahuan saya soal dunia menulis. Setelahnya acara tersebut selesai, saya mendapatkan kesempatan jalan-jalan sebelum pulang bersama tiga sahabat lainnya. Eka, Delisa, dan Olip untuk mengunjungi Kebun Raya Bogor. Alhamdulillah perjalanan ke Kebun Raya Bogor sangat dimudahkan, ada Eka yang asli Bogor mengantar kami dengan suka rela hati. Duh ... bahagia banget rasanya jadi terharu. Semoga suatu saat bisa memba

Tips Naik KRL | Jadi Begini Rasanya Naik Commuter Line

Tips Naik KRL | Jadi Begini Rasanya Naik Commuter Line - Mungkin kalau nggak ada undangan Workshop Writerpreneur Accelerate di Bogor, saya belum memiliki kesempatan naik KRL. Cuma bisa melihat dari berita yang ditayangkan di televisi saja. Alhamdulillah dapet kesempatan yang berkah banget, sekalian dapat ilmu dan konten untuk blog nih. Nikmat banget rezeki dari Allah. Memiliki teman seperjalanan memang menyenangkan, kita bisa berbagi banyak hal. Kebetulan teman seperjalananku bernama, Triana Dewi. Saya biasa memanggilnya Bun, beliau udah pengalaman ke Bogor jadilah aku ngikut aja dan ternyata bayar KRL itu nggak butuh uang cash hahaha ... ndeso banget ya. Maapin ya #nyengir. Yang digunakan untuk membayar pas kita naik KRL itu memakai e-money atau kita bisa beli kartu Commuter Line. Tinggal ditempel aja di pintu masuknya, kelar deh. Pas keburu-buru enak banget kalau kayak gini, jadi ingat jaman kerja di Hongkong. Beginian nih, kalau kemana-mana nggak perlu cash t

Pusat Jajanan Tradisional Minggon Jatinan di Batang

Pusat Jajanan Tradisional Minggon Jatinan di Batang - Hari minggu enaknya ngapain kalau liburan begini? Jalan-jalan, cari makanan enak bareng keluarga tentunya ya kan? Jika kalian tinggal di seputaran Batang, ada tempat asyik yang bisa dikunjungi, 'Minggon Jatinan'. Semenjak diresmikan oleh bapak Bupati Batang, Wihaji. Pasar Minggon Jatinan menjadi destinasi yang layak dikunjungi jika libur tiba, karena bukanya hanya di hari minggu. Kabar baiknya Minggon Jatinan menambah semarak roba perekonomian di Batang. Minggon Jatinan termasuk salah satu program, yang mendukung Visit to Batang 2022 dimana back to nature. Minggon Jatinan sendiri memiliki arti, minggon adalah hari Minggu dalam bahasa Jawa. Jatinan adalah hutan jati, karena berdirinya pasar Minggon Jatinan ini berada di Hutan Kota Rajawali, dimana menjadi salah satu tempat sejuk yang berada di wilayah kota dekat Pantura. Jadi jika kalian pas lewat, Minggon Jatinan langsung bisa dikenali.   Ada apa

Nikmatnya Sate Kere Mbah Yem di Solo

Nikmatnya Sate Kere Mbah Yem di Solo - Tawaran menggiurkan datang dari sahabat saya, Dikoko yang mengajak saya dan patner untuk pergi ke Kota Surakarta menghadiri undangan malam 1 Suro di Keraton pada tahun 2018. Pas ngengokin isi ATM untunglah ada rejeki lebih, yang bisa dibuat traveling ke Solo. Pemesanan hotel pun sudah jauh-jauh hari, beberapa minggu sebelum acara tersebut diadakan, "Biar bisa satu hotel tempat menginapnya," pesan Dikoko yang lantas saya iyakan dan langsung pesan diaplikasi yang disarankan. Kami menginap hanya satu malam, dan puas dengan tempatnya yang bersih dan rapi. Berburu sate kere di Surakarta Hari kedua setelah selesai acara, kami cek out tepat jam 12.00 WIB. Saya beserta rombongan berenam, mencari kuliner khas Solo dipandu dengan arahan Dikoko yang sudah hapal banget dengan jalan. Dikoko mengajak kami mengenal lebih dekat kuliner khas Solo, yakni sate kere. Dalam pikiran saya itu sate kere itu, sate yang harganya

Tradisi Lopis Raksasa Setiap Syawalan di Pekalongan

Tradisi Lopis Raksasa Setiap Syawalan di Pekalongan - Tradisi Syawalan yang setiap tahun tiba, seminggu setelah selesai lebaran selalu mengundang kekaguman di Kota Pekalongan. Selain ada tradisi Festival Balon Pekalongan , ada juga tradisi pemotongan lopis raksasa di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara. Lopis atau lopes, adalah makanan yang menggunakan bahan utamanya beras ketan. Setelah jadi barulah disandingkan dengan kelapa parut dan gula merah yang baisa dikenal dengan kinco. Lopis merupakan makanan tradisional, yang ada di daerah Jawa. Ada yang bentuknya seperti lontong atau pocong, ada yang bentuknya juga segitiga. Tetapi di Pekalongan lopis dibentuk dengan memanjang, dibungkusnya dengan daun pisang. Sejarah tradisi lopis Syawalan di Krapyak Pekalongan Syawalan saya kenal dahulu di Kaliwungu, seminggu setelah lebaran. Agendanya biasanya melakukan wisata religi, ke makam-makam imam atau sunan yang telah menyebarkan agama Islam di tana

Festival Balon Pekalongan Banjir Penonton

Festival Balon Pekalongan Banjir Penonton - Liburan lebaran masih berlangsung, di Pekalongan sendiri tidak hanya ramai lebaran Idul Fitri tetapi juga lebaran syawal. Di tengah kemeriahan saling silaturahmi lebaran syawal, diramaikan juga dengan adanya festival balon udara di stadion Hoegeng, Kota Pekalongan Jawa Tengah. Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya di Pekalongan, jika lebaran Syawal selalu ada penerbangan balon udara dan pemotongan lopis raksasa. Kebetulan admin kendeldolan.com sengaja bertandang ke Pekalongan untuk menyaksikan secara langsung. Banjir penonton di festival balon pekalongan Banjir penonton tidak hanya di dalam stadion Hoegeng, pintu masuk pun sudah dikawal ketat oleh bapak Polisi. Dimana kita boleh parkir dan tidak boleh parkir, alhamdulillah admin menitipkan di kelurahan terdekat, dan langsung menuju lokasi berjalan kurang lebih 5 menitan.

Tips Traveling Ramah Lingkungan

Traveling maupun liburan merupakan hal yang menyenangkan saat kita bisa menikmati setiap moment yang dilalui dan mendapatlan kenangan yang berkesan dari perjalanan tersebut. Biasanya apa saja sih yang kamu butuhkan untuk dibawa saat traveling . Team kendeldolan.com akan merangkumkan beberapa barang dan peralatan yang perlu kamu bawa sebelum pergi berlibur aupun traveling. dieng (kendeldolan.com) Traveling bisa kemana saja. Ada yang berburu kuliner baru, wisata belanja, liburan ke pantai, perjalanan ke luar kota maupun hanya sekedar melepas penat ke tempat indah yang hannya kamu dan pasangan yang tau ada kenangan indah apa disana. Mimin akan bagikan beberapa tips yang berguna buat kamu saat traveling . Apa saja sih?